Gampong Lhok Rukam merupakan Gampong pesisir yang dikelilingi oleh pegunungan dan sebelah selatannya terbentang pantai putih Samudra Hindia. Nama Lhok Rukam terdiri dari dua suku kata yaitu Lhok dan Rukam, Lhok yang artinya Teluk sedangkan Rukam adalah nama tanaman yang paling banyak tumbuh pada zaman dahulu di gampong ini yang bentuk batangnya berduri. jadi Gampong Lhok Rukam adalah Teluk yang banyak ditumbuhi oleh batang Rukam.
Nenek moyang penduduk Gampong Lhok Rukam berasal dari Pasaman Sumatra Barat. Hal ini terjadi ketika perahu layar yang dipimpin oleh Nahkoda yang bernama Rajo Mudo karam diterjang oleh angin badai dan terhempas di sebuah batu karang. Batu karang ini sampai sekarang masih ada dan diberi nama Batu Karang Rajo Mudo. Awak perahu yang terdampar kedaratan inilah yang awalnya mendiami Gampong Lhok Rukam dan mereka memiliki beberapa keturunan yang diberi nama diantaranya Si Apung yang berarti mengapung di permukaan laut waktu karam, Si Sakek yang berarti terdampar ( tasakek ) di tepi pantai dan Si Solok yang berarti mereka berasal dari Solok - Sumatra Barat. Berdasarkan sejarah inilah bahasa yang digunakan sehari-hari di Gampong Lhok Rukam menggunakan bahasa Minang atau Bahasa Padang.
Sekitar Tahun 1980-an Gampong Lhok Rukam dikenal juga dengan nama KETIBANG (Kelapa Tiga Cabang) dikarenakan tumbuh Sebatang Pohon Kelapa yang Bercabang Tiga.
Gampong Lhok Rukam saat ini sedang mengembangkan diri menjadi Gampong wisata yang islami. Beberapa Destinasi yang ada di Gampong Lhok Rukam antara lain Panorama Hatta, Pasir Situmpuk, Wisata Kuliner, Wisata Bahari dll. Adapun produk unggulan Gampong Lhok Rukam seperti Pala sambut, Selai Pala, dan Sate Lolak.